Rabu, 17 Juni 2015

Welcome Holly Month

Dear Holly Month...

Menjadi orang dewasa ternyata tidak begitu menyenangkan, kita harus banyak beradaptasi dengan banyak hal. Harus merasakan kehilangan, harus tahan banting dengan kerinduan, harus berteman dengan kesulitan-kesulitan, yeah its like a lyric of Lenka's Song, trouble is a friend, no matter where you go oh oh..
semakin kita dianggap dewasa semakin sulit untuk kita bertingkah apa adanya sesuai yang kita inginkan, seringkali kita akan mengikuti jalan pikiran orang pada umumnya tentang arti kedewasaan itu, and i hate it.. kita juga harus terbiasa melewati hal-hal diatas, mengeluh=anak kecil! blehh fuahh!!

Aku ingin kembali menjadi anak-anak, atau remaja tanggung yang bebas dari polusi pikiran macam-macam, selalin ngerjain PR dan main-main but i cant do it although Doraemon lend me his magic pouch because i want to grow up so that i cant to take care of my parents letter.

Bulan with millions sweet moment...

Ingin sekali aku menganggapmu bulan biasa seperti bulan lainnya, ya... tapi setiap moment kebersamaan yang ku lalui setiap hadirnya bulan ini terlalu berat untuk dianggap biasa-biasa. aku benci menangisi kerinduan, aku menepisnya ketika ia datang, aku menutup telingan ketika ada takbiran, aku menutup mata terhadap artikel-artikel yang membahas tentangmu, Bulan Ramadhan...

sampai kini aku menyerah, aku mebiarkan suara takbir melonglong ke pendengaranku, aku biarkan kucuran airmata rindu ini. kini tak sekedar rindu, tapi kenangan pahit dosa-dosa hari kemarin menjadi-jadi menohok hatiku, betapa kotornya mulutku, betapa jeleknya sifatku, betapa hitamnya hatikmu, betapa aku jarang mensyukuri nikmatMu, nikmat menjadi orang dewasa, nikmat menjadi istri, nikmat menjadi sahabat orangtua, nikmatnya dipanggil tante, nikmatnya sempat dipanggil ibu guru, nikmatnya mendapat kepercayaan dari orang-orang sekitar, nikmat yang tidak mungkin dapat kurasakan jika aku terus-terusan menjadi anak kecil. 

Sekarang biarkan aku menangis, penyesalan atas kesia-siaan waktu selama ini memang pantas ditangisi. 

Bulan Ramadhan..
Please, dont go fastly, aku ingin beribadah dngan cara  lebih dewasa lagi, lebih ikhlas, lebih khusyuk dan lebih banyak...




2 komentar:

  1. semuanya itu tergantung pada sikap dan cara kita membawa diri dalam lingkungan, orang dewasa belum tentu berprilaku layaknya orang dewasa, dan sebaliknya yang masih remaja tetapi sudah berprilaku dewasa,

    karena pergaulan, jika kita bergaul dengan anak-anak, maka berapapun usia kita, tidak akan berada dalam tahap sikap kedewasaan, jadi tidak ada hal yang sulit tetapi pikiran itulah yang membuat hal itu menjadi sulit,

    dewasa tidak harus tahan banting, tetapi saat remaja kita dituntut untuk bisa mandiri, agar kelak bisa tahan banting saat dewasa, pikiran tidak perlu bercabang-cabang, harus ini dan itu, bebas layaknya burung terbang, tetapi ingat kita bukan remaja lagi,

    itu saja mudah kok.

    BalasHapus
  2. Terimakasih mbak Devi... suka sekali tulisannya :)

    BalasHapus