20-08-2013,
Sore, di Taman UNRAM
Angin
sepoi-sepoi membelai kami yang sedang bercengkrama sore ini, di pinggir kampus
Unram yang terkenal kharismatik itu, di bawah pohon rindang kami masih
mendiskusikan masa depan yang serba tidak pasti, sambil terus sibuk memindai
nomor-nomor telpon yang sekiranya dapat membantunya untuk sekedar sampai ke
pulau seberang, Bali.
Di
pandanginya mahasiswa yang masih lalu lalang dengan almamater kebesarannya,
mucul seberkas kenangannya ketika dia masih tecatat sebagai mahasiswa IKIP
Mataram. Ada rasa bangga menyelimuti
hati ketika para pengangguran di gang2 kecil menatap dengan decakan kagum,
mengira bahwa dia adalah calon orang sukses, almamater mampu membodohi mereka,
tuturnya.
Kini,
kami menertawakan nasibnya. Titel yang dia sandang belum dapat memberikan kepastian
pada secuil cita-cita yang dia harapkan setelah mendapat lembaran ijazah S1 itu.
Dari
gelak tawa yang kami jadikan cara mengelabuhi diri akan sulitnya merengkuh masa
depan, aku sebenarnya kasihan melihatnya, dia berpangku tangan melihat ke jalan
raya, sebuah keluhan lirih terlontar dari bibirnya, “aku hanya ingin bekerja,
apapun itu. Apapun…”
Suaranya
tercekat, ada pesan masuk di handphonenya, sebaris pesan berisi kebersediaan
orang memberinya pinjamanan uang untuk menyebrang ke Bali menghadirkan seberkas
senyum yang tersungging dibibirnya. Pulau dewata itu menjadi harapan terakhirnya
untuk dapat mewujudkan mimpinya, mimpi kami. Mimpi untuk untuk dapat mengikat
janji suci tahun depan, sebelum atau setelah aku wisuda. Ah, indahnya….
Tuhan,
lindungi dia yang saat ini sedang menatapku dengan penuh cinta dan harap. Semoga cinta itu masih ada saat dia kembali
nanti, aku akan merindukannya. Sangat…
Dindamu
Myori
20-08-2014
Kami resmi menikah. ijab kabul dan walimatul urs' sederhana di laksanakan dengan penuh khidmat, Aku menulis catatan diatas tanggal 20 Agustus (tanpa rekayasa sama sekali)... dan 20 Agustus berikutnya, Allah mengijabah isi catatan tersebut... MasyaAllah.